Kamis, 01 Oktober 2009

Beijing Rayakan 60 Tahun RRC

BEIJING - China menggelar perayaan untuk menandai berdirinya republik semenjak Partai Komunis berkuasa 60 tahun lalu. Sejumlah besar tank, tentara, dan peluncur rudal terlihat diarak di jalan-jalan ibu kota Beijing.


Presiden Hu Jintao yang berada di panggung di Lapangan Tiananmen tampak berpakaian ala Mao Zedong berwarna hitam. Para analis menilai hal itu sebagai lambang kekuasaannya atas militer.

BBC menyebut presiden sebelum Hu, Jiang Zemin, Perdana Menteri Wen Jiabao, serta para pemimpin senior lainnya, tampak hadir dalam perayaan itu, Kamis (1/10/2009).

Setelah 60 tembakan penghormatan, bendera China dikibarkan di tengah-tengah alun-alun bersejarah itu, di mana pemimpin revolusioner Mao memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949.

Parade militer, yang diperkirakan bakal menampilkan teknologi rudal yang tak pernah terlihat sebelumnya, diikuti inspeksi terhadap angkatan bersenjata dan pidato oleh Presiden Hu yang memuji kemajuan China.

Presiden Hu, yang berbicara dari tempat yang sama dengan Mao Zedong berdiri 60 tahun lalu, menyatakan China memiliki masa depan yang cerah dan telah melakukan langkah-langkah ekonomi global, serta akan mempersatukan semua budaya dan etnis di dalamnya.

Pasukan keamanan dikerahkan di seluruh Beijing. Sekitar 30.000 orang telah diundang untuk menyaksikan peringatan, sementara warga lainnya diminta tinggal di rumah untuk menonton perayaan lewat televisi, guna menghindari terjadinya kericuhan.

Polisi bersenjata yang memakai pelindung tubuh telah mengambil posisi di persimpangan jalan utama di ibu kota. Para penembak jitu juga ditempatkan di sepanjang rute arak-arakan di Chang'an Avenue.

Jalan-jalan diblokir, begitu pula bandara internasional yang tidak beroperasi. Banyak toko dan bisnis yang ditutup di sepanjang rute parade.

Selain itu, potret baru Mao Zedong juga telah dipasang di Lapangan Tiananmen. Beberapa laporan mengatakan perayaan ini akan menggunakan kembang api dua kali lebih banyak dibanding yang ditampilkan dalam upacara pembukaan Olimpiade tahun lalu.(jri)

Politisi Barat Dipaksa Tunduk Pada Bendera Merah China

Mantan agen singkap kelicikan rezim komunis China

(Daxiong/The Epoch Times)

Mempengaruhi para politisi Barat merupakan bagian penting dari aktivitas luar negeri China---tujuan utamanya adalah agar para politisi ini mendukung kebijakan Beijing pada masa kritis, ujar Li Fengzhi, mantan perwira intelejen kementerian negara dari Partai Komunis China (PKC).

Ia mengatakan ini, khususnya terjadi dengan politisi keturunan China di Barat, dan memperingatkan bahwa politisi ini seharusnya berhati-hati menarik garis yang jelas antara PKC dengan China.

"Mereka harus berpegang pada suara hati dan mematuhi hukum negara mereka," ujar Li, yang membelot dari rezim dan kini tinggal di Amerika Serikat.

Beberapa pakar dan sesama politisi China mempertanyakan apakah dukungan rezim China untuk John Liu dalam pemilihan Pengawas Keuangan kota New York merupakan bukti pengaruh rezim atas pencalonan itu. Pencalonan John Liu telah dipromosikan oleh media pemerintah China, beberapa organisasi yang menjalin hubungan dekat dengan partai komunis China dan beberapa website rezim China.

Asosiasi Fukien America, menyokong sedikitnya $70.000 dana kampanye John Liu, menurut World Journal. FAA merupakan salah satu organisasi terkemuka yang didukung PKC, menurut Ko-lin Chin, pakar geng China.

Media yang dikendalikan pemerintah, China News Service, telah memuat 32 laporan tentang John Liu selama kampanye, dengan 20 diantaranya terkait kampanyenya sebagai pengawas keuangan. Perhitungan itu tidak termasuk laporan lainnya selama 30 tahun terakhir yang tidak terkait pemilihan atas namanya. Semua laporan tentang John Liu, apakah mereka membahas kampanyenya atau tidak, yang telah memoles dirinya secara positif.

"Para politisi yang memperoleh publisitas tinggi dari media resmi PKC seringkali secara pribadi mereka dekat dengan PKC atau mereka dipelihara PKC," ujar Li. "PKC tidak mempromosikan maupun mencemarkan nama baik tanpa alasan. Ini merupakan cara mudah mengungkapkan siapa sebenarnya orang-orang PKC."

Li mengatakan PKC seringkali menawarkan limpahan uang dan publisitas pada politisi tertentu dan pada saat bersamaan, akan melibatkan diri dengan mereka. Hal yang sama dapat dilihat siapa yang dihargai atau disanjung serta didukung dana kampanyenya, ujarnya. "Orang ini kemungkinan sangat dekat dengan PKC."

John Liu mengunjungi China pada tahun 2007, sebagaimana yang diatur Lu Chengrui, ketua Asosiasi Sandong New York. Lu juga sebagai ketua United Federation of Chinese Association yang baru-baru ini terbentuk. Acara penting tersebut dihadiri John Liu yang menerima "World Is Beautiful Because of You: Pengahargaan karena pengaruh China terhadap dunia," sebuah anugerah yang disponsori oleh media yang terkait erat dengan rezim China.

Pada 22 Februari 2009, United Federation of Chinese Assosiation menyelenggarakan acara penggalangan dana bagi John Liu di Flushing, Queens. Acara penggalangan dana ini diumumkan pada chinaqw.com, yang merupakan website bagi "China Voice," sebuah Web koran. Menurut situsnya, itu merupakan satu-satunya lembaga propaganda yang mentargetkan warga China perantauan yang hanya diterbitkan di Web."

Menggunakan Komunitas

PKC menggunakan anggota komunitas China di luar negeri, mahasiswa China serta asosiasi pelajar yang bekerja untuk rezim---atas nama membela bangsa China, ujar Li

PKC juga menggunakan beberapa organisasi Barat dan media pro-PKC sebagai juru bicaranya. Beberapa organisasi domestic dan media ini akan memiliki pengaruh langsung pada para politisi setempat.

Seluruh upaya ini dibawah United Front Work Department, organisasi yang berada di bawah komisi pusat partai komunis.

Siasat Licik Rezim Cina

Tanpa membicarakan warga AS maupun politisi tertentu, Li menguraikan siasat licik PKC mempengaruhi Barat: "Seorang agen atau pejabat PKC akan mengundang seorang politisi di Barat untuk makan malam atau melakukan pertemuan. Mereka berkenalan satu sama lain---yang akan membuat lebih mudah bagi agen PKC meminta bantuan mereka. Kadang-kadang, seorang pejabat tinggi PKC akan bekerja sama dengan intelejen; undangan dari pejabat tingkat tinggi akan memastikan sebagian politisi Barat merasa dihormati dan disanjung. Disinilah agen PKC akan mulai bermain."

Metode lain, adalah mentargetkan mereka yang dekat dengan politisi tersebut---seperti keluarga, tetangga, staf, bahkan fotographer, ujar Li. "Melalui orang-orang ini, para agen itu bisa mendapatkan informasi maupun menggunakan pengaruhnya.

Namun, ketika bujukan tidak cukup ampuh, PKC akan menggunakan kekerasan, lanjut Li.

Suatu cara khusus untuk membungkam seorang politisi Barat termasuk penelitian latar belakang menyeluruh untuk merencanakan jebakan, ujar Li. Selanjutnya, politisi itu diundang ke China atas nama suatu pertemuan, kunjungan resmi, atau hanya jalan-jalan. Ketika politisi tersebut tiba di China, para agen akan membujuk politisi itu dengan uang atau kepentingan politik.

"Kadang-kadang godaan itu melibatkan kehidupan pribadi politisi tesebut," ujar Li.

Setelah sasaran jatuh dalam perangkap, agen PKC menggunakan beberapa bukti untuk memaksa para politisi tunduk pada kehendak PKC. Setiap kali, ketika politisi tidak terpikat bujukan, Li mengatakan, para agen akan membungkam politisi itu dengan melakukan fitnahan---dengan menggunakan bukti rekayasa tekhnologi modern.

"Ini kerja yang sangat baik di Barat," ujar Li. "Dalam masyarakat Barat, masa depan para politisi sangat tergantung pada reputasi mereka. Politisi Barat seringkali ketakutan begitu mereka dapat dikendalikan, takut karir mereka akan berakhir jika PKC mempublikasikan 'bukti mereka." (EpochTimes/sua)

Kebohongan Berita Tentang Islam Oleh Jurnalis Barat

Kebohongan Berita Tentang Islam Oleh Jurnalis Barat. Pemberitaan tentang Islam oleh media Australia mendapat kritikan. Sajian yang diberitakan oleh pers Australia tentang Islam sering tak sesuai kenyataan.

Menurut Presiden Perhimpunan Persahabatan Syria-Australia Queensland, Ghenwa A Kassrawi, pola pemberitaan jurnalis Barat, termasuk Australia, umumnya masih sangat bias dan cenderung manipulatif tentang Islam dan situasi Timur Tengah (Timteng). Hal ini karena realitas faktual sering berbeda dari data media yang disajikan ke publik.

Penilaian tentang pemberitaan media Barat yang cenderung manipulatif dan sensasional tentang Islam dan Arab Muslim di Timur Tengah itu mengemuka dalam dialog akademis

Dalam dialog akademis Sekolah Jurnalistik dan Komunikasi Universitas Queensland (SJC-UQ) bertajuk "Peliputan Islam: Representasi dan Realitas" yang berlangsung Kamis malam (10/9) di gedung Sir Liew Edwards UQ, St Lucia itu Kassrawi bahkan mengatakan, media Barat --termasuk Australia-- masih menyajikan berita yang menyesatkan tentang Islam dan Timur Tengah. "Kawasan Timur Tengah itu tidak semuanya tentang Islam dan Arab Muslim karena ada agama-agama selain Islam di sana. Terus, tidak semua orang Arab beragama Islam karena di sana ada juga penganut Kristen dan Yahudi. Banyak dari mereka itu hidup berdampingan secara harmonis," paparnya.

Namun pemberitaan media Barat tentang Islam dan situasi Timur Tengah selama ini, kilahnya, justru didominasi oleh pandangan egosentris yang sangat bias budaya. "Sepatutnya budaya bangsa tertentu diinterpretasi sesuai dengan sistem nilai mereka, bukan sistem nilai wartawan (Barat)," kata Kassrawi yang juga penyiar Radio 4EB FM Brisbane ini.

Dialog akademis yang dipandu Anthony Frangi itu juga menghadirkan wartawan Belanda yang pernah lama bertugas di Timur Tengah, Joris Luyendijk, wartawan lepas Australia, John Birmingham, dan dosen senior JC-UQ, Dr.John Harrison. Joris Luyendijk memaparkan pengalamannya meliput di sejumlah negara Timur Tengah, seperti Mesir, Siria, Irak, dan teritori Palestina.

Penulis buku laris di Belanda, "Fit to Print: Misrepresenting the Middle East" (Agustus 2009) ini mengeritik pola dan model pemberitaan banyak media cetak dan elektronika Barat yang sangat bias dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Dalam kasus terorisme misalnya, Luyendijk mengatakan, banyak media Barat menggambarkan bahwa publik Arab Muslim cenderung mendukung Usamah bin Ladin dan berniat menghancurkan Barat hanya karena tidak ada aksi demonstrasi rakyat menentang pendiri kelompok Alqaidah ini.

Menurut dia, realitas bahwa tidak adanya demonstrasi menentang Usamah bin Ladin di banyak negara Timur Tengah itu bukan disebabkan oleh "faktor budaya" melainkan "faktor struktur politik" yang tidak memudahkan rakyatnya untuk menggelar aksi unjuk rasa. Dosen senior JC-UQ, Dr John Harrison, pun mengakui bahwa media Barat cenderung memandang situasi Timur Tengah secara "monolitis". ant/rif

Kiprah Kaum Muslimin di Panggung Politik Jerman

Seperti kaum Muslimin lainnya yang tinggal di negara-negara non-Muslim, mereka kerap menjadi target kecurigaan, diskriminasi dan prasangka buruk. Bagi Muslim Jerman, perlakuan semacam itu justeru mendorong mereka untuk lebih aktif lagi bersosialisasi di tengah masyarakat Jerman dan berpartisipasi di berbagai aspek kehidupan mulai dari sosial hingga politik. Muslim Jerman meyakini hanya dengan berperan aktif di tengah masyarakat, mereka bisa sedikit demi sedikit mengikis diskriminasi dan prasangka buruk terhadap Islam dan umat Islam.

Laporan Federal Office for Migration and Refugees tahun 2009 menyebutkan, dipekirakan jumlah Muslim di Jerman saat ini mencapai empat juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 500 ribu orang merupakan sumber potensial untuk ikut dalam pemilu lokal di Jerman yang akan digelar tahun ini. Belakangan, partisipasi Muslim Jerman di panggung politik meningkat meski pemerintah Jerman memperketat aturan naturalisasi dan undang-undang tentang kewarganegaraan bagi para imigran.

Belum lama ini, Muslim Jerman diguncang dengan kasus pembunuhan terhadap Marwa El-Sharbini yang memicu makin kuatnya tekanan sosial terhadap kaum Muslimin di negeri itu. Namun kasus ini pula yang memperkuat persatuan umat Islam di Jerman dengan cara menggalang petisi kaum Muslimin dari seluruh Jerman yang ditujukan pada Kanselir Angela Merkel yang berisi tuntutan agar pemerintah Jerman menunjukkan komitmennya terhadap eksistensi warga Muslim di negeri itu.

Menanggapi petisi yang dibuat kaum Muslimin Jerman, dalam sebuah pidatonya Merkel menyerukan agar masyarakat Jerman menghormati warga Muslim dan tatacara berpakaian para muslimah. Seruan itu terutama ditujukan pada sekolah-sekolah publik di Jerman yang kerap meributkan masalah jilbab.

Dengan jumlah yang cukup besar, sulit bagi partai-partai politik yang ada di Jerman untuk mengabaikan suara dari kalangan Muslim, terutama menjelang pemilu lokal. Meski ada juga partai-partai politik yang justeru menggunakan strategi menyerang keberadaan warga Muslim di Jerman untuk mendapatkan dukungan suara dari masyarakat.

Di kalangan kaum Muslimin Jerman sendiri sudah menjadi tradisi untuk memberikan suaranya pada Partai Hijau atau Partai Sosial Demokrat di setiap pelaksanaan pemilu. Walaupun pilihan-pilihan itu tetap dilematis bagi warga Muslim karena ada partai yang disatu sisi menentang perang tapi di sisi lain partai itu mendukung kebijakan-kebijakan yang anti-Muslim atau sebaliknya.

Dengan aktifnya warga Muslim dalam perpolitikan di Jerman, diharapkan keterwakilan warga Muslim di pemerintahan, paling tidak di tingkat lokal, bisa terpenuhi. Kurangnya keterwakilan para imigran Muslim di Jerman menjadi salah satu kendala bagi kepentingan-kepentingan yang terkait umat Islam di negeri itu. Saat ini, dari sekitar 18 juta imigran yang ada di Jerman, cuma 11 orang yang duduk di parlemen Jerman dengan latar belakang imigran.

Partai Bündnis für Frieden und Fairness (Aliansi untuk Perdamaian dan Kesetaraan-BFF) yang berbasis di Jerman, menjadi satu-satunya alianasi yang dibangun oleh para imigran untuk mewujudkan partisipasi mereka dalam bidang politik. Alinasi ini berhasil mendapatkan dua kursi di dewan kota Bonn yang diisi oleh dua orang Muslim Jerman.

Suka tidak suka, peran serta dan kontribusi kaum Muslim di Jerman telah memberikan warna dan alternatif pilihan di panggung politik negeri itu. Apalagi BFF membuka diri bagi mereka yang non-Muslim, meski cikal bakal dari berdirinya aliansi itu adalah terbentuknya Dewan Muslim di Bonn. (ln/iol)

Senin, 28 September 2009

Baru Sekali Pidato, Gaddafi "Semprot" PBB

Pemimpin Libya, Muammar Gaddafi (kiri), tampak akrab dengan Perdana Menteri Italia yang juga pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi, ketika mereka bertemu di Roma pada 10 Juni 2009
NEW YORK - Bagi Pemimpin Libya Muammar Gaddafi, berpidato di Majelis Umum PBB, Rabu (23/9), adalah kesempatan pertamanya. Nah, kesempatan itu dipakainya untuk "menyemprot" PBB. Gaddafi mengecam negara-negara besar dalam Dewan Keamanan (DK) PBB.

Sementara itu, sanak saudara para korban pengeboman Lockerbie tahun 1988 melakukan aksi unjuk rasa di luar markas besar PBB ketika Kolonel Gaddafi tiba. Orang Libya yang dinyatakan bersalah melakukan pengeboman itu dibebaskan dari sebuah penjara di Skotlandia bulan lalu.

Sementara, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, yang sebelumnya mengatakan dia tidak percaya "holocaust" terjadi, akan berpidato Rabu waktu New York.

Karuan saja, Israel menyerukan agar pidato Ahmadinejad diboikot. sementara para anggota delegasi dari Jerman mengatakan mereka akan melakukan aksi walkout, keluar dari ruangan, bila Ahmadinejad mengulangi lagi klaimnya.


Dewan teror

Ketika berpidato setelah Presiden Obama, Gaddafi mengecam keras struktur kekuatan PBB saat ini. Menurutnya, DK ketinggalan zaman dan tidak adil, karena kekuasaan tidak rata.

Sambil memegang salinan mukadimah Piagam PBB, dia mengatakan,"Dalam pembukaan ini dikatakan bahwa semua bangsa memiliki hak yang sama walaupun negara itu kecil atau besar. Apakah kita semua sama dalam hak memiliki kursi permanen Dewan Keamanan? Tidak, kita tidak sama. Apakah kita semua memiliki hak veto?"

Kemudian, Gaddafi mengatakan demokrasi seharusnya bukan menjadi barang mewah bagi negara kaya atau negara yang lebih kuat.

"Semua negara harus memiliki hak yang sama. Bagi mereka yang memiliki posisi permanen Dewan Keamanan, sistem ini merupakan sistim feodal politik. Dewan ini seharusnya bukan bernama Dewan Keamanan, tetapi Dewan Teror," kritiknya.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon membuka sidang umum PBB ini pada Rabu dengan mengatakan kepada para pemimpin yang hadir bahwa "Sekarang adalah waktunya untuk mengembalikan persatuan ke dalam PBB".

Urutan pidato dalam Majelis Umum berdasarkan aturan protokoler, dengan sedikit kelonggaran.

Juru bicara PBB menyebutkan proses menentukan urutan pidato itu sebagai tugas yang "menantang dan sangat rinci".

Ada sistem yang disepakati, yaitu kepala negara didahulukan dari kepala pemerintahan dan putra mahkota.

Tetapi ada sejumlah pengecualian, salah satunya adalah bahwa Perdana Menteri Inggris Gordon Brown akan berpidato sebelum Presiden Cina, Hu Jintao.

Hitler Mati Bunuh Diri?

Adolf Hitler mungkin tidak menembak mati dirinya dan barangkali juga tidak tewas dalam bunker. Sebuah potongan tengkorak yang selama beberapa dekade diyakini milik diktator Nazi itu, berdasarkan hasil analisis DNA, ternyata milik seorang perempuan yang berusia kurang dari 40 tahun.


Para ilmuwan dan ahli sejarah sudah lama menyatakan, tengkorak itu akan menjadi bukti yang meyakinkan bahwa Hilter menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil cyanide pada 30 April 1945 ketimbang menghadapi penangkapan yang memalukan. Potongan tengkorak itu—yang ada lubang pelurunya—telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan selama ini disimpan intelijen Soviet.

Sekarang sejarah kematian Hitler harus ditulis kembali sebagai sebuah misteri, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kemungkinan bahwa Hitler mungkin saja tidak mati dalam bunker.

Berdasarkan kisah lama, Hitler melakukan bunuh diri dengan Eva Braun saat Rusia mengebom Berlin. Meski sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan. Namun, lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskwa tahun 2000.

Namun, analisis DNA telah dilakukan pada tulang itu oleh peneliti Amerika. "Kami tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun," kata ahli arkeolgi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS, sebagai dikutp Dailymail, Senin.

"Tulang itu kelihatan sangat tipis; tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana lempengan tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56 tahun."

Bellantoni terbang ke Moskwa untuk mengambil contoh DNA di Arsip Negara dan ditunjukkan sofa dari bunker yang berlumuran darah di mana Hitler dan Braun diyakini bunuh diri. "Saya punya foto referensi yang diambil Soviet tentang sofa pada tahun 1945 dan saya melihat noda yang sama pada potongan kayu dan tenunan di depan saya. Jadi saya tahu, saya sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata," katanya.

Berdasarkan keterangan para saksi, mayat Hitler dan Eva Braun dibungkus selimut dan dibawa ke taman di luar bunker, diletakkan di sebuah kawah bom, disiram minyak, lalu dibakar.

Pada Mei 1945 sebuah tim forensik Rusia menggali mayat yang diduga milik Hitler. Ada bagian tengkorak yang hilang, tampaknya akibat tembakan bunuh diri. Kepingan rahang yang tersisa cocok dengan rekaman gigi Hitler, menurut asisten dokter giginya yang tertangkap. Dan, mayat itu hanya punya satu buah zakar. Setahun kemudian potongan tengkorak yang hilang ditemukan. Pencarian dilakukan atas perintah Stalin yang masih curiga tahun tentang nasib Hitler.

Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang diselimuti misteri. Bellantoni mengatakan, tengkorak itu tidak mungkin milik Braun, yang berusia 33 tahun. "Tidak ada laporan Eva Braun menembak dirinya atau ditembak," katanya. Banyak orang tewas di dekat bunker.

Yang tidak ketahui dunia, mayat yang diyakini milik Hitler dikubur di Magdeburg, Jerman Timur. Setelah Stalin meninggal tahun 1953, keberadaan kuburan itu tetap dipertahankan. Akhirnya, tahun 1970, KGP menggali mayat itu, membakarnya, dan secara rahasia menaburkan abunya ke sungai.

Hanya tulang rahang, potongan tengkorak dan segemen sofa yang berlumur darah yang masih disimpan di tempat penyimpanan arsip intelijen Soviet. Bellantoni mempelajari benda-benda kenangan Hitler itu di Arsip Negara Rusia. Dia diizinkan hanya satu jam untuk meneliti barang-barang itu, selama waktu tersebut dia mengelap dengan kapas penyeka dan mengambil contoh DNA. Contoh itu kemudian dibawa ke Connecticut.

Di pusat penelitian genetik universitas itu, Linda Strausbaugh menutup labnya selama tiga hari khusus untuk bekerja pada proyek Hitler. Linda mengatakan, "Kami bekerja seperti biasa dan melakukan pengawasan seperti yang dilakukan dalam lab kriminal." Dia terkejut, sejumlah kecil DNA yang dapat terus hidup berhasil diekstrak.

sumber : kompas.com

Temukan Uang Rp 870 Juta Saat Memancing

SYDNEY, KOMPAS.com-Pada zaman modern ini masih banyak remaja yang jujur. Sepasang remaja Australia menemukan uang sekitar 87.000 dollar AS atau Rp 870 juta saat memancing. Sebenarnya mereka ingin menghabiskan uang tersebut, tetapi akhirnya memutuskan untuk menyerahkannya kepada polisi.

Sepasang remaja itu menemukan uang akhir bulan lalu di dekat kota Nimbin, New South Wales. Nimbin merupakan pusat gerakan hippies, lokasi banyak terdapat komunitas dan juga ajang festival tahunan untuk mempromosikan penggunaan kanabis. Setelah menyimpan uang itu beberapa lama, akhir pekan lalu mereka pergi ke kantor polisi.

Inspektur Greek More mengatakan, mereka sedang menyelidiki kemungkinan siapa pemilik uang itu serta apakah uang dari hasil kejahatan. Polisi telah menyelidiki daerah Tuntable Creek, tempat kedua remaja menemukan uang. Namun sejauh ini, polisi tidak menemukan jejak atau pertanda apa-apa.

Polisi menyatakan, kemungkinan remaja itu akan mendapatkan uang itu jika tidak ada orang yang secara sah dapat membuktikan kepemilikan uang itu. Wah, lumayan juga....

tengkorak hitler ternyata perempuan


Adolf Hitler (Foto: Telegraph)

MOSKOW - Para pakar sejarah dikejutkan dengan hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa tengkorak yang diduga sebagai milik Adolf Hitler ternyata berasal dari kepala seorang perempuan.

Kabar tersebut memunculkan pertanyaan apakah pemimpin tiran itu benar-benar mati karena bunuh diri di bungkernya, seperti yang selama ini diketahui. Fakta baru itu bisa jadi juga memaksa untuk dilakukannya penulisan ulang buku-buku sejarah.

Arkeolog Amerika Serikat Nick Bellantoni menemukan fragmen-fragmen dari tengkorak itu terlalu tipis untuk seorang pria, dan diyakini sebagai milik seorang perempuan muda.

"Tulangnya terlihat sangat tipis. Tulang seorang pria biasanya lebih kuat. Ia malah cocok dengan perempuan antara usia 20 dan 40 tahun," kata Dr Bellantoni, dikutip dari The Sun, Senin (28/9/2009).

Buku-buku sejarah selama 64 tahun ini menyatakan monster Perang Dunia II itu memakan pil sianida, lalu menembak dirinya sendiri pada 30 April 1945, saat Tentara Merah Rusia menyerbu Berlin. Kala itu sang pemimpin tertinggi Nazi Jerman tersebut berumur 56 tahun.

Rusia kemudian menggali mayat yang sudah terbakar dan terkubur, dengan lubang peluru di kepala yang diyakini sebagai Hitler.

Pada tahun 1970 KGB akhirnya mengkremasi jasad itu, namun masih menyimpan tulang rahang dan fragmen dari tengkorak.

Nick Bellantoni terbang ke Moskow setelah mendapatkan izin untuk menguji artefak di arsip negara, termasuk potongan sofa yang bermuluran darah dari bungker.

Kekasih Hitler, Eva Braun yang juga menenggak sianida, diketahui berumur 33 tahun. Namun Bellantoni mengatakan tidak ada laporan dia menembak dirinya sendiri, atau ditembak setelahnya.

"Itu bisa jadi orang lain. Banyak orang terbunuh di sekitar area bungker," kata Bellantoni.

sumber : okezon.com

Iran Sukses Tembak Rudal Shahab-3

(Foto: Al Jazeera)

TEHERAN - Republik Islam Iran sukses menguji coba rudal jarak jauh Shahab-3 yang dapat menjangkau Israel dan pangkalan Amerika Serikat di wilayah Teluk.

Uji coba militer tersebut digelar hari ini, Senin (28/9/2009), oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Rudal Shahab-3 mampu menjangkau sasaran sejauh 1.300 sampai 2.000 kilometer.

Jaringan televisi Iran Press TV menyebut rudal permukaan-ke-permukaan Shahab-3 diuji dalam rangkaian manuver oleh IRGC semenjak Minggu kemarin. Sebelum Shahab-3, sejumlah model rudal jarak menengah Shahab-1 dan Shahab-2 telah diuji coba pada Minggu malam.

Komandan Angkatan Udara IRGC Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan, rudal Shahab-2 dapat menghantam target sedikitnya 300 kilometer dan paling jauh 700 kilometer.

Latihan tersebut digelar bersamaan dengan meningkatnya ketegangan dalam isu nuklir Iran dengan Barat, setelah pekan lalu Teheran mengungkapkan tengah membangun pabrik pengayaan uranium kedua.

Tayangan Press TV menunjukkan sebuah rudal membumbung tinggi ke udara di tanah lapang seperti gurun, diiringi teriakan Allahu Akbar.

Pejabat Iran dan perwakilan enam kekuatan utama dunia dijadwalkan bertemu di Jenewa, Swiss, Kamis 1 Oktober mendatang.

Amerika Serikat dan sekutu Baratnya telah menyatakan akan fokus dalam isu program nuklir Iran pada pertemuan tersebut. Iran telah menawarkan pembahasan isu-isu keamanan, namun tidak akan membahas mengenai hak nuklirnya.(jri)